Media-Rismaya – Lady Gaga langsung menuai berbagai
kritik sejak kemunculan album perdananya, The Fame (2008),
yang populer lewat lagu "Just Dance"
dan "Poker Face", dan
seterusnya hingga album terakhir yang dirilisnya dengan tajuk Born This Way.
Gaya Gaga sangat dipengaruhi oleh musisi beraliran glam rock atau penampilan
serba mewah dan gemerlapan, yang diconteknya dari vokalis grup musik Quenn,
Freddie Mercury. Selain gaya berbusananya yang nyentrik, Gaga juga
tidak segan-segan tampil seronok di sejumlah video klip lagunya. Dalam video
klip lagu "Paparazzi,"
Gaga berani beradegan ranjang di awal klip dan berdandan dengan pakaian minim
menempel di badan.
Tak berhenti dalam hal berpakaian, Lady Gaga juga menjadi
sorotan karena sejumlah lagu yang dinyanyikannya dianggap sarat akan unsur
pemujaan setan. Mengambil contoh lagu "Judas", yang terangkum dalam
album Born This Way.
Judas mendapat kritikan keras dari kalangan umat Kristiani karena syairnya
menyakiti kepercayaan mereka. Syair itu berbunyi, "Jesus is my virtue. And Judas is the demon I cling to".
Wakil
Ketua Komisi III DPR Nasir Djamil mengusulkan supaya Lady Gaga menggunakan
busana daerah nusantara dalam konsernya nanti. "Bagaimana polisi meminta kepada promotor agar baju-baju dan lagu-lagu
yang dilantunkan Lady Gaga itu tidak seronok atau menghujat keyakinan agama
tertentu. Bahkan kalau perlu pakaikan dia dengan baju Bali, Papua, Aceh, Padang, ya mempromosikan baju-baju
nusantara ke dunia, ini kan juga negara terbuka, multikultur,"
ujar Nasir di Gedung DPR, Senayan, Jakarta,
Selasa (22/5/2012).
Nasir mengatakan Komisi III menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian mengenai perizinan konser Lady Gaga tersebut. Yang jelas, kepolisian harus adil, transparan dan akuntabel.
"Saya tanya ke polisi, dengan Lady Gaga sudah berapa banyak artis-artis yang sudah datang ke Indonesia, 54. Nah berarti 53 itu belum pernah ada penolakan penolakan sepert ini. Hanya Lady Gaga yang mengalami penolakan," jelas politisi PKS ini.
Nasir secara pribadi tidak sepakat dengan adanya konser Lady Gaga ini sendiri. Ketika ditanya alasannya, Nasir hanya menjawab diplomatis. "Kalau saya sih konsernya nggak usah saja, nggak papa. Nggak suka aja," tutupnya
Nasir mengatakan Komisi III menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian mengenai perizinan konser Lady Gaga tersebut. Yang jelas, kepolisian harus adil, transparan dan akuntabel.
"Saya tanya ke polisi, dengan Lady Gaga sudah berapa banyak artis-artis yang sudah datang ke Indonesia, 54. Nah berarti 53 itu belum pernah ada penolakan penolakan sepert ini. Hanya Lady Gaga yang mengalami penolakan," jelas politisi PKS ini.
Nasir secara pribadi tidak sepakat dengan adanya konser Lady Gaga ini sendiri. Ketika ditanya alasannya, Nasir hanya menjawab diplomatis. "Kalau saya sih konsernya nggak usah saja, nggak papa. Nggak suka aja," tutupnya
Sumber
(Detik/MediaRismaya/fdl/soe)
0 komentar:
Post a Comment